Kamis, 28 Oktober 2010

makalah metode pembelajaran


BAB I

PENDAHULUAN


Pembelajaran sebagai kegiatan untuk mencapai tujuan , jenis dan prosedur kegiatannya, membutuhkan rangkaian pemikiran yang cermat. Rangkaian pemikiran yang cermat itu, diperlukan agar jenis dan prosedur kegiatan yang dipilih dan ditetapkan nantinya mempunyai nilai fungsional yang tinggi sebagai alat untuk pencapaian tujuan. Terlebih lagi, faktor-faktor yang ikut terlibatkan dalam kegiatan pembelajaran sangat beranekaragam, maka kecermatan itu diperlukan, agar koherensi hubungan antar faktor tersebut, dapat sinergis dalam pencapaian tujuan. Kegiatan guru yang berkenaan dengan penelusuran, pemilihan jenis dan prosedur kegiatan serta lain-lain pendukung kegiatan pembelajaran tersebut, lazimnya disebut kegiatan pemilihan metode pembelajaran.
Dalam pembinaan guru tentu harus mengacu pada kompetensi guru, terutama kompetensi profesional berkaitan dengan proses pembelajaran. Sejalan dengan perkembangan teknologi serta teori-teori pembelajaran, maka guru pun dituntut mampu menguasai dan memilih metode pembelajaran yang tepat, sehingga menjadikan siswa aktif, kreatif, dan belajar dalam suasana senang serta efektif. Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran.


BAB II

PEMBAHASAN

A.     Pengertian Metode Pembelajaran

Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan[KBBI, 1995].
Metode adalah cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.[Wijaya Kusumah, 2009]. Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.[…, 2008]. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan demikian suatu strategi dapat dilaksanakan dengan berbagai metode.
Sedangkan istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha para guru untuk mengembangkan kegiatan belajar mengajar [Maswins, 2010]. Pembelajaran juga merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.[Agus, 2010]. Jadi, proses pembelajaran merupakan interaksi semua komponen atau unsur yang terdapat dalam pembelajaran yang satu sama lain saling berhubungan dalam sebuah rangkaian untuk mencapai tujuan.
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.[Akhmad Sudrajat, 2008]
Jadi metode Pembelajaran adalah cara menyajikan materi yang bersifat umum. Metode mengajar yang digunakan guru hampir tidak ada yang sisa-sia, karena metode tersebut mendatangkan hasil dalam waktu dekat atau dalam waktu yang relatif lama. metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran.            

B.     Kedudukan metode dalam pembelajaran

Dalam kegiatan pembelajaran seorang guru haruslah berusaha mengatur lingkungan belajar agar menarik bagi anak didik untuk mencapai tujuan pengajaran yang baik dan sistematis sesuai dengan seperangkat teori dan pengalaman yang dimiliki. Salah satu usahanya adalah dengan memahami kedudukan metode pembelajaran sebagai salah satu komponen keberhasilan dalam proses pembelajaran. Kedudukan metode pembelajaran adalah sebagai berikut :
1)                  Metode sebagai  alat motivasi ekstrinsik
Metode ekstrinsik Menurut Djamarah (2006) yang dikutip dari  Sardiman. A.M. (1988:90) adalah  motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena ada rangsangan dari luar. Karena itu, Metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang.
Dalam penggunaan metode terkadang guru harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas. Jumlah anak mempengaruhi penggunaan metode.Tuuan instruksional adalah pedoman yang mutlak dalam pemilihan metode. Dalam perumusan tujuan , guru perlu merumuskannya dengan jelas dan dapat diukur untuk dapat memudahkan dalam pemilihan  metode untuk menunjang pencapaian tujuan yang telah dirumuskan. Dalam mengajar, guru tidak hanya menggunakan satu metode, namun beberapa metode agar peserta didik tidak bosan dengan hanya satu metode. BIla seorang guru hanya menggunakan satu metode, anak diidik akan terlihat kurang bergairah dalam belajar, kejenuhan dan kemalasan tampak dalam  kegiatan belajar. ini berarti , metode tidak dapat difungsikan sebagai alat ekstrinsik dalam pembelajaran. Oleh karena itu, penggunaan metode yang bervariasi dapat dijadikan sebagai alat  motivasi ekstrinsik dalam pembelajaran sekolah.
2)                     Metode sebagai Strategi pengajaran
Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mempu berkonsentrasi dalam waktu yang relative lama. Daya serap setiap anak didik berbeda-beda. Faktor intelegensi mempengaruhi daya serap anak didik.  Oleh karena itu, diperlukan strategi pembelajaran yang tepat. Metode adalah salah satunya. Boleh jadi sekelompk anak didik mudah menyerap pelajaran dengan metode Tanya jawab, atau metode demonstrasi , eksperimen, cearmah dan sebagainya.  Menurut Djamarah (2006) yang dikutip dari Dra. Roestiyah.N.K.(1989:1) dalam proses pembelajaran guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu cara untuk menguasai strategi itu harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya metode mengajar.  Dengan demikian metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan.         
3)                     Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan
Tujuan adalah suatu cita-cita yang kan dicapai dalam proses  pembelajaran yang memberikan arah kemana proses pembelajaran akan dibawa.  Tujuan dari proses pembalajaran tidak akan tercapai apabila komponen-komponen lainnya tidak diperhatikan. Salah satu komonennya adalah metode . Dengan memanfaatkan metode sebaik-baiknya tujuan pembelajaran akan tercapai. Jadi, guru sebaiknya menggunakan metode yang dapat menunjang proses pembelajaran sehingga akan menjadi alat efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Menurut hasil forum Carnegie tentang pendidikan dan ekonomi (Arend et al., 2001), di abad informasi ini terdapat sejumlah kemampuan yang harus dimiliki oleh guru dalam pembelajaran. Kemampuan-kemampuan tersebut, adalah memiliki pemahaman yang baik tentang kerja baik fisik maupun sosial, memiliki rasa dan kemampuan mengumpulkan dan menganalisis data, memiliki kemampuan membantu pemahaman siswa, memiliki kemampuan mempercepat kreativitas sejati siswa, dan memiliki kemampuan kerja sama dengan orang lain.

C.     Pemilihan dan Penentuan Metode Pembelajaran

            Guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didik dikelas. Salah satu kegiatan yang harus guru lakukan adalah melakukan pemilihan dan penentuan metode bagaimana yang akan dipilih untuk mencapai tujuan pengajaran. Metode mengajar yang digunakan guru setiap pertemuan berbeda-beda disesuaikan dengan tujuan pengajaran yang telah dirumuskan.   
            Dalam bahasan ini mencoba membahas masalah pemilihan metode dan penentuan dalam kegiatan pembelajaran. Dengan uraian dimulai, dari nilai strategis metode, efektifitas penggunaan metode, pentingnya pemilihan dan penentuan metode, hingga factor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode.
1.   Nilai strategis metode
Kegiatan belajar mengajar adalah sebuah interaksi yang bernilai pendidikan. Di dalamnya   terjadi interaksi edukatif antara guru dan anak didik, ketika guru menyampaikan bahan pelajaran kepada anak didik di kelas.
Kegagalan pengajaran salah satunya disebabakan oleh pemilihan metode yang kurang tepat. Kelas yang kurang bergairah dan kondisi anak didik yang kurang kreatif dikarenakan penentuan metode yang kurang sesuai dengan sifat bahan dan tidak sesuai dengan tujuan pengajaran.
Metode dapat dipahami sebagai suatu cara yang memiliki nilai strategis dalam kegiatan pembelajaran. Nilai strategisnya adalah metode dapat mempengaruhi jalannya kegiatan pembelajaran. Karena itu, guru sebaiknya memperhatikan dalam pemilihan dan pennetuan metode sebelum kegitan belajar dilksnakan dikelas.
2.   Efektivitas penggunaan metode
Ketika anak didik tidak mampu berkonsentrasi, ketika sebagian besar anak didik membuat kegaduhan, ketika anak didik menunjukkan kelesuan, ketika minat anak didik semakin berkurang dan ketika sebagian besar anak didik tidak menguasai bahan yang telah guru sampaikan, ketika itulah guru mempertanyakan factor penyebabnya dan dan berusaha mencari jawabannya secara tepat. Karena apabila tidak, maka apa yang guru sampaikan akan sia-sia. Karenanya, efektivitas penggunaan metode patut di pertanyakan.
Penggunaan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pengajaran akan menjadi kendala dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Efektivitas penggunaan metode dapat terjadi bila ada kesesuaian sntara metode denagn semua komponen pengajaran yang telah diprogramkan dalam satuan pelajaran,sebagai persiapan tertulis.
3.   Pentingnya Pemilihan dan Penentuan Metode
Kegagalan guru mencapai tujuan pengajaran akan terjadi jika pemilihan dan pennetuan metode tidak dialkukan dengan pengenalan terhadap karakteristik dari masing-masing metode pengajaran. Karena itu, yang terbaik guru lakukan adalah mengetahui kelebihan dan kelemahan dari beberapa metode pengajaran.
4.   Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode
Dalam bukunya, Djamarah(2006)  mengatakan bahwa pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa factor, diantaranya:
a.          Anak didik
Anak didik adalah manusia berpotensi yang menghajatkan pendidikan. Perbedaan individual anak didik pada aspek biologis, intelektual, dan psikologis mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode yang mana sebaiknya guru ambil untuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif dalam waktu yang relative lama demi tercapainya tujuan pengajaran yang telah dirumuskan secara operasional. Dengan demikian jelas, kematangan anak didik yang bervariasi mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pengajaran.
b.            Tujuan
Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan pembelajaran. Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran berbagai-bagai jenis dan fungsinya. Secara hierarki tujuan itu bergerak dari yang rendah hingga yang tinggi, yaitu tujuan intruksional atau tujuan pembelajaran, tujuan kurikuler atau tujuan kurikulum, tujuan institusional, dan tujuan pendidikan dan nasional. 
Metode yang guru pilih harus sejalan dengan taraf kemampuan yang hendak diisi kedalam diri setiap anak didik. Artinya, metodelah yang harus mengikuti tujuan. Karena itu, kemempuan yang bagaimana yang dikehendaki oleh tujuan, maka metode harus mendukung sepenuhnya.
c.                   Situasi
Situasi kegiatan pembelajaran yang guru ciptakan tidak selamanya. Sama dari  ke hari. Misalnya suatu saat guru ingin  menciptakan situasi pembelajaran di alam terbuka, yaitu diluar ruang sekolah. Maka guru dalam hal in tentu memilih metode mengajar yang sesuai dengan situasi yang diciptakan.   Di lain waktu apabila guru sesuai dengan sifat dan bahan kemampuan yang ingin dicapai oleh tujuan, maka guru menciptakan lingkungan belajar anak didik secara berkelompok. Situasi yang diciptakan guru mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pembelajaran.
d.                  Fasilitas
Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar. Anak didik disekolah. Lengkap tidaknya fasilitas belajar akan mempengaruhi pemilihan metode mengajar.
e.                   Guru
Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda. Seorang guru yang bertitel sarjana pendidikan dan keguruan, berbeda dengan guru yang sarjana bukan pendidikan dan keguruan. Guru yang sarjana pendidikan dan keguruan barangkali lebih banyak menguasai metode-metode mengajar, karena memang dia dicetak sebagai tenaga ahli dibidang keguruan dan wajar saja dia menjiwai dunia guru.
Latar belakang pendidikan guru diakui mempengaruhi kompetensi. Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis metode menjadi kendala dalam memilih dan menentukan metode. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa kepribadian,latar belakang pendidikan, dan pengalaman mengajar adalah permasalahan intern guru yang dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar.
Nehemia dalam blognya, mengemukakan bahwa beberapa faktor yang menjadi dasar pertimbangan pemilihan metode mengajar sebagai berikut:
1)    Berpedoman pada tujuan; keinginan yang hendak dicapai dalam setiap interaksi edukatif.
2)    Perbedaan individual anak didik; aspek-aspek perbedaan anak didik yang perlu dipegang adalah aspek biologis, intelektual, dan psikologis.
3)    Kemampuan guru; disebabkan latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar.
4)    Sifat bahan pelajaran; setiap mata pelajaran mempunyai sifat-sifat masing-masing.
5)    Situasi kelas; situasi kelas mempengaruhi pemilihan metode mengajar.
6)    Kelengkapan fasilitas; penggunaan metode perlu dukungan fasilitas yang memadahi.
7)    Kelebihan dan kelemahan metode; kecermatan guru untuk memilih metode yang tepat karena setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan. (nehemia. Tanggal 08.10/2010 12.39

D.    Macam-macam Metode Pembelajaran

Terdapat beberapa macam metode mengajar yang dapat digunakan dalam mengajarkan matematika, bergantung kepada siapa yang belajar matematiaka. Macam-macam metode tersebut antara lain :
1.            Metode Proyek
Metode Proyek adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna.
·      Kelebihan Metode Proyek
a. Dapat memperluas pemikran siswa yang berguna dalam menghadapi masalah kehidupan.
b.Dapat membina siswa dengan kebiasaan ,enerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari secara terpadu
c. Metode ini sesuai dengan prinsip-prinsip didaktik moderen.
·      Kelemahan Metode proyek
a. Kurikulum yang berlaku di Indonesia saat ini, baik secara vertical ataupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.
b.Pemilihan topic unit yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa, cukup fasilitas, dan sumber-sumber belajar yang diperlukan, bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah
c. Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang dibahas.
2.      Metode Eksperimen
Metode Eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
·      Kelebihan Metode Eksperimen
a. Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya
b.Dapat membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaan dan bermanfaat bagi kehidupan manusia
c. Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia
·      Kelemahan Metode Eksperimen
a. Metode ini lebih cocok untuk bidang studi science dan teknologi
b.Metode ini memerlukan ketelitian, keuletan dan ketabahan
c. Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada diluar jangkauan kemampuan dan pengendalian
3.      Metode Tugas dan Resitasi
Metode Tugas atau Resitasi adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melekukun kegiatan belajar. Dalam penerapan metode Resitasi perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
-                   Fase Pemberian Tugas
-                   Langkah Pelaksanaan Tugas
-                   Fase Mempertanggung Jawabkan tugas
·      Kelebihan Metode Resitasi (Tugas)
a. Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok.
b.Dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru
c. Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa
d.   Dapat mengembangkan kreativitas siswa
·      Kelemahan Metode Resitasi (tugas)
a. Siswa sulit di control, apakah mengerjakan tugas atau tidak
b.Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikan adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi dengan baik,
c. Sering memberikan tugas yang monoton dapat membuat siswa bosan
4.      Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa dihadapkan pada suatu masalah yang bias berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematic untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
·      Kelebihan Metode Diskusi
a. Merangsang kreativitas anak didik dalam bentuk ide atau gagasan dan terobosan yang baru dalam pemecahan suatu masalah
b.Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain
c. Memperluas wawasan
d.   Membina untuk terbiasa bermusyawarah untuk mufakat dalam memecahkan suatu masalah
·      Kelemahan Metode Diskusi
a. Pembicaraan terkladang menyimpang, kadang memerlukan waktu yang panjang
b.Tidak dapat dipakai pada kelompok besar
c. Peserta mendapat informasi yang terbatas
5.            Metode Sosiodrama
Metode sosiodrama dan Role playing dapat dikatakn sama artinya, dan dalam pemakainnya sering disilihgantikan. Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah social.
Tujuan yang diharapkan dengan penggunaan metode sosiodrama antara lain adalah:
a. Agar siswa dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain
b.Dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab
c. Dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi kelompok secara spontan
d.   Merangsang kelas untuk berfikir dan memecahkan masalah.
6.            Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, serta disertai dengan lisan
·      Kelebihan Metode Demonstrasi
a.    Dapat membuat pengajaran lebih jelas dan lebih kongkret
b.   Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari
c.    Proses poengajaran lebih menarik
d.   Siswa dirangsan untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri
·         Kelemahan Metode Demonstrasi
a. Memerlikan keterampilan guru secara khusus dalam mendemonstrasikan bahan ajar
b.Fasilitas yang kurang
7.            Metode Problem Solving
Metode Problem Solving adalah metode mengajar dan juga merupakan metode berfikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
·         Kelebihan Metode Problem Solving
a. Dapat membuat pendidikan disekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja
b.Dapat membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara termpil.
c. Merangsang perkembangan berfikir siswa secara kreatif dan menyeluruh
·         Kelemahan Metode Problem Solving
a. Memerlukan keterampilan guru dalam menentukan suatu masalah yang sesuai dengan tingkat berfikir siswa
b.Memerlukan waktu yang cukup lama dan sering terpaksa mengambil waktu pelajaran lain
8.            Metode Karyawisata
Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan.
·         Kelebihan metode karyawisata sebagai berikut :
a.  Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.
b.Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
c. Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak.
·         Kekurangan metode karyawisata sebagai berikut :
a. Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
b.Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.
c. Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.
d.                                    Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didik di lapangan.
e. Biayanya cukup mahal.
f. Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.
9.            Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Dengan mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan tertarik dalam mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan keruntutan dalam mengemukakan pokok – pokok pikirannya dapat terdeteksi ketika menjawab pertanyaan. Metode ini dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut pada berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum proses pembelajaran siswa ditugasi membaca materi yang akan dibahas.
10.        Metode Latihan
Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar , dimana siswa diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan sebagainya. Contoh latihan keterampilan membuat tas dari mute/pernik-pernik.
11.        Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pelajaran secara lisan. Metode ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan dan tidak membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu merancang kegiatan siswa. Dalam pengajaran yang menggunakan metode ceramah terdapat unsur paksaan. Dalam hal ini siswa hanya diharuskan melihat dan mendengar serta mencatat tanpa komentar informasi penting dari guru yang selalu dianggap benar itu. Padahal dalam diri siswa terdapat mekanisme psikologis yang memungkinkannya untuk menolak disamping menerima informasi dari guru. Inilah yang disebut kemampuan untuk mengatur dan mengarahkan diri.
12.        Metode Belajar Kooperatif
Dalam metode ini terjadi interaksi antar anggota kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Semua anggota harus turut terlibat karena keberhasilan kelompok ditunjang oleh aktivitas anggotanya, sehingga anggota kelompok saling membantu. Model belajar kooperatif yang sering diperbincangkan yaitu belajar kooperatif model jigsaw yakni tiap anggota kelompok mempelajari materi yang berbeda untuk disampaikan atau diajarkan pada teman sekelompoknya.

E.     Praktik Penggunaan Metode Pembelajaran

Dalam praktiknya, metode mengajar tidak hanya digunakan sendiri-sendiri menginat setiap metode memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Ada kalanya guru harus mengkombinasikan berbagai macam metode agar tujuan pembelajaran tercapai. Hal ini tentu saja sangat bergantung kepada kekreatifan sang guru. Berikut beberapa kemungkinan kombinasi metode pembelajaran yang dikemukakan oleh Djamarah(2006)
1.                  Ceramah, Tanya Jawab, dan Tugas
Telah kita ketahui bersama bahwa metode ceramah memiliki banyak kekurangan, oleh karenanya diperlukan metode yang lain untuk mendukung metode tersebut. Salah satunya dengan metode tanya jawab dan tugas. Setelah guru memberikan ceramah, siswa diipersilahkan untuk bertanya dan atau menjawab. Dilanjutkan dengan memberi tugas seperti rangkuman tentang materi yang telah disampaikan, post test, dan sebagainya. 
Berikut langkah yang mungkin dilakukan saat menggunakan kombinasi ini.
NO
Langkah
Jenis kegiatan belajar mengajar
1
Persiapan
1.Menciptakan kondisi belajar siswa.
2
Pelaksanaan
·   Penyajian, tugu menyampaikan bahan pelajaran (metode ceramah).
·   Asosialisasi/komparasi, artinya memberi kesempatan kepa siswa untuk menghubungkan dan membandingkan materi ceramah yang telah diterimanya dengan tanya jawab.
·   Generisasi/kesimpulan, memberikan tugas kepada iswauntuk membuat kesimpulan melalui hasil ceramah.

3
Evaluasi / tindak lanjut
Mengadakan penilaian terhadap pemahaman siswa mengenai bahan yang telah diterimanya

2.      Ceramah, Diskusi, dan Tugas
Tidak jauh berbeda dengan kombinasi  yang pertama, disini hanya mengganti metode tanya jawab dengan diskusi siswa.

NO
Langkah
Jenis kegiatan belajar mengajar
1
Persiapan
1.   Mempersiapkan kondisibelajar siswa
2.   Memberikaninformasi/penjelasan tentang tugas dalam diskusi (metode ceramah).
3.   Mempersiapkan sarana/prasarana untuk melakukan diskusi (tempat, peserta dan waktu)

2
Pelaksanaan
4.   Siswa melakukan diskusi:
·         Guru merangsang seluruh peserta berdiskusi
·         Memberikan kesempatan kepada semua anggota untuk aktif
·         Mencatat tanggapan/saran dan ide-ide yang penting

3
Evaluasi / tindak lanjut
5.   Memberikan tugas kepada siswa untuk :
·         Membuat kesimpulan diskusi


3.      Ceramah, Demonstrasi dan Eksperimen
NO
Langkah
Jenis kegiatan belajar mengajar
1
Persiapan
1.      Menciptakan kondisi belajar siswa untuk melaksanakan metode demonstrasi dengan :
·                     Menyediakan alat-alat demonstrasi
·                     Tempat duduk

2
Pelaksanaan
1.      Mengajukan masalah kepada siswa (ceramah)
2.      Melaksanakan demonstrasi :
·      Menjelaskan dan mendemonstrasikan suatu prosedur atau proses
·      Usahakan seluruh siswa dapat mengikuti/mengamatidemonstrasi dengan baik
·      Beri penjelasan yang padat, tapi singkat
·      Hentikan demonstrasi kemudian lakukan tanya jawab

3
Evaluasi / tindak lanjut
·         Beri kesempatan pada siswa untuk tindak lanjut mencoba melakukan sendiri (metode eksperimen)
·         Membuat kesimpulan hasil demonstrasi
·         Mengajukan pertanyaan kepada siswa

4.      Sosiodrama, Ceramah, dan Diskusi
NO
Langkah
Jenis kegiatan belajar mengajar
1
Persiapan
1.Menentukan dan menceritakan situasi sosial yang akan didramatisasikan (metode ceramah)
2.Memilih para pelaku
3.Mempersiapkan pelaku untuk menentukan persanan masing-massing
2
Pelaksanaan
1.      Siswa melakukan sosiodrama
2.   Guru menghentikan sosiodrama pada saat situasi sedang memuncak (tegang)
3.   Akhiri sosiodrama denga diskusi tentang jalan cerita, atau pemacahan masalah selanjutnya.

3
Evaluasi / tindak lanjut
·         Siswa diberi tugas untuk menilai atau memberi tanggapan terhadap pelaksanaan sosiodrama
·         Siswa diberi kesempatan untuk membuat kesimpulan hasil sosiodrama

5.      Ceramah, Problem Solving, dan Tugas
NO
Langkah
Jenis kegiatan belajar mengajar
1
Persiapan
·   Menentukan dan menjelaskan masalah (metode ceramah)
·   Menyediakan alat/buku-buku yang relevan dengan masalah tersebut.

2
Pelaksanaan
1.Siswa mengadakan identifikasi masalah
2.Merumuskan hipotesis atau jawaban sementara dalam memecahkan massalah tersebut
3.   Mengumpulkan data atau keterangan yang relevan dengan masalah
4.Menguji hipotesis (siswa berusaha memecahkan masalah yang dihadapinyadengan data yang ada)

3
Evaluasi / tindak lanjut
·   Membuat kesimpulan pemecahan masalah
·      Memberikan tugas kepada siswa untuk mencatat hasil pemecahan masalah (metode tugas)

6.      Ceramah, Demonstrasi, dan Latihan
NO
Langkah
Jenis kegiatan belajar mengajar
1
Persiapan
1.   Menyediakan peralatan yang diperlukan
2.   Menciptakan kondisi anak untuk belajar.

2
Pelaksanaan
3.   Memberikan pengertian/penjelasan sebelum latihan dimulai (metode ceramah)
4.   Demonstrasi proses atau prosedur itu oleh gurudan siswa mengamatinya
5.   Siswa diberi kesempatan mmengadakan latihan (metode latihan)
6.   yang dihadapinyadengan data yang ada)

3
Evaluasi / tindak lanjut
7.Siswa membuat kesimpulan dari latihan yang ia lakukan.
8.Guru bertanya kepada siswa

            Dan masih banyak lagi kombinasi metode yang dapat dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran. Ini lah salah satu waktu di mana seorang guru dituntut menjadi seorang yang kreatif dalam melaksanakan kewajibannya. 










BAB III
KESIMPULAN


metode Pembelajaran adalah cara menyajikan materi yang bersifat umum. Metode mengajar yang digunakan guru hampir tidak ada yang sisa-sia, karena metode tersebut mendatangkan hasil dalam waktu dekat atau dalam waktu yang relatif lama. metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran. Kedudukan metode pembelajaran adalah sebagai alat motivasi ekstrinsik , alat untuk mencapai tujuan dan alat untuk mencapai tujuan. Macam-macam Metode Pembelajaran adalah metode proyek, eksperimen, tugas dan resitasi , diskusi, sosiodrama, demontrasi, problem solving, karya wisata, Tanya jawab, latihan, ceramah dan belajar kooperatif.